__

Selamat Datang Para Pengunjung BaregbegTV


Ubah Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kamis, 18 Agustus 2011

Menatap Kota Bukan dari Mata Burung

Jayapura sebuah kota yang berbukit-bukit. Wilayah kotanya terpisah-pisah di lembah-lembah. Karena itu, setiap saat bagian-bagian kota yang berbangunan dapat terlihat dari dari ketinggian 50-an, 100-an atau 300-an meter. Dan, itu indah, sebab terasa mereka menyerahkan diri kepada alam.
Manusia, bahkan pada ciptaan kolektif terbesarnya — kota — tunduk mengikuti arahan alam. Kota, laut, pantai, danau, lembah, bukit, membentuk kesatuan bentang alam harmonis.

Tetapi, seketika juga Jayapura mengingatkan saya akan kata-kata penulis Linda Christanty di Aceh, "Saya tidak mau melihat kota dari mata burung."

Maksud Linda, dia ingin mengalami kehidupan sehari-hari yang sejati, yang hanya mungkin terjadi bila orang memandang kota dari dalam, dari ketinggian pejalan kaki biasa di dalamnya; dari ketinggian 1,55 meter.

Pada ketinggian itu, pandangan danau yang mengilap dan jalan-jalan yang hitam meliuk indah segera berubah. Sampah terlihat di tepian danau, laut dan jalan. Trotoar terputus-putus,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lokasi Studio BaregbegTV